Panduan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar (SD)
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar (SD) : Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat siswa Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya sekarang ini di Sekolah Dasar tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik.
Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
Panduan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar (SD) |
Berdasarkan kenyataan di atas maka diperlukan kegiatan tambahan di luar jam sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para siswa Sekolah Dasar untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian seperti seni musik, seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar sambil melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian siswa Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu kegiatan yang dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa Sekolah Dasar. Kreativitas ini merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan hanya dapat diperoleh dengan melakukan beragam pengalaman praktik secara terus-menerus. Cara belajar siswa Sekolah Dasar yang lebih mengutamakan kreativitas kesenian memiliki pendekatan dalam proses pembelajaran.
Pendekatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan khususnya pada kegiatanEkstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada interaksi guru-siswa. Kegiatan tersebutsebagai upaya untuk menggali ide atau gagasan siswa dalam berkesenian. John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Elliot (1995), pernah menyatakan bahwa “educational objectives are… the outcomes of teaching-learning interactions.”. Sesuai dengan pernyataan Dewey tersebut maka kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran Kesenian yang diharapkan.
Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu wadah dalam upaya menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta didik untuk melakukan perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan toleransi.Oleh karena itu dibutuhkan suatu panduan teknis ekskul yang dapat digunakan oleh para guru di sekolah.
Untuk lebih jelasnya tentang pemaparannya silahkan download